Monday, 26 April 2010

1.455 Siswa Tak Lulus UN

SEMARANG - Sebanyak 1.455 siswa SMA/MA/ SMK, dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional (UN) utama oleh Dinas Pendidikan Semarang. Nilai mereka ada di bawah standar rata-rata yang ditetapkan yakni 5,5.

Demikian disampaikan Ketua Panitia UN Kota Semarang, Bunyamin, kemarin. Disebutkan, untuk SMA/MA total ada 900 siswa, yang berasal dari program IPA 395 anak, IPS 439 anak, Bahasa 55 anak, dan Keagamaan (khusus MA) 11 anak. Sementara untuk SMK, 555 siswa juga dinyatakan tidak lulus.

“Persentase banyaknya siswa yang tidak lulus UN tidak bisa dibandingkan dengan tahun lalu. Sebab, tahun ini sistemnya berbeda, ada UN ulangan,” kata dia.

Meski tak lulus UN utama, lanjut Bunyamin, bukan berarti siswa tersebut tak lulus sekolah. Sebab, mereka masih diberi kesempatan untuk mengulangi lagi pada UN ulangan, 10 Mei mendatang.

“Ini baru tahap pertama pengumuman hasil UN, belum hasil final. Berbeda dengan tahun lalu yang sekali dinyatakan tidak lulus UN berarti tidak lulus sekolah. Mereka masih diberi kesempatan untuk mengulang mata pelajaran yang gagal pada UN ulangan,” jelasnya.

Oleh karena itu, Bunyamin mengimbau, agar para orang tua dan siswa yang dinyatakan tidak lulus UN tidak perlu panik lebih dulu. Sebab, masih ada satu kesempatan lagi untuk mengulang.
“Mereka bisa mempersiapkan diri sejak sekarang untuk menghadapi mata pelajaran yang tidak lulus,” imbuhnya.
30 Persen Tak Lulus

Di SMA 3, seorang siswa dari program IPS dinyatakan tidak lulus UN untuk mata pelajaran Ekonomi. Menurut Kepala SMA 3, Hari Waluyo, hal itu disebabkan karena siswa mengalami kecelakaan saat ujian.

Meski begitu, SMA 3 tetap menduduki peringkat pertama se-Kota Semarang, baik dari program IPA dan IPS. Dari 525 siswa yang ikut UN, yang lulus hampir mencapai 100%.

Sementara di MAN 2 di Jl Bangetayu, dari 214 siswa yang mengikuti UN, sebanyak 64 siswa atau 30 persen di antaranya tidak lulus UN. Mereka yang tidak lulus terdiri atas 39 siswa dari program IPA, dan 25 siswa dari program IPS. Pengumuman kelulusan, langsung diberitahukan kepada orang tua siswa lewat kurir.

Menurut Wakasek Humas MAN 2, Sukat A Muiz MPdI, banyaknya siswa yang tidak lulus diperkirakan karena kondisi fisik dan mental siswa kurang siap. Di samping itu dengan adanya kebijakan adanya UN ulangan juga membuat semangat siswa jadi menurun.

‘’Kami sudah melaksanakan proses pendidikan dan prosedur kegiatan belajar mengajar dengan baik. Kalaupun ada siswa yang tidak lulus, barangkali karena ada hal-hal lain di luar itu,’’ katanya.

Bagi siswa yang tidak lulus pihak sekolah akan memberikan pembelajaran sesuai dengan prosedur, serta dukungan agar mereka bisa lebih siap dan bisa lulus dalam UN ulangan. ‘’Tidak lulus ujian bukan berarti kiamat. Namanya ujian pasti ada yang berhasil dan tidak. Karena itu kami ingin memotivasi siswa supaya berhasil pada ujian ulang mendatang,’’ kata Sukat.
Luapkan Kegembiraan
Terpisah, di SMK 1 dan SMK 5, para siswa merayakan kelulusan mereka dengan aksi corat-coret. Para siswa yang lulus meluapkan kegembiraan mereka dengan saling memberikan tanda tangan dengan spidol maupun dengan semprotan cat pilog. Tidak hanya baju dan celana, rambut mereka juga berhias semprotan cat pilog berwarna-warni.

Tak cuma dilakukan di halaman sekolah, aksi tersebut juga dilakukan di luar sekolah seperti di tepi Jl Dokter Cipto sehingga membuat arus kendaraan tersendat. Sementara siswa SMA 3 lebih memilih melakukan bakti sosial dengan mengumpulkan seragam bekas untuk disumbangkan ke masyarakat kurang mampu.(J8,J12,K3-87)(suara merdeka Selasa, 27 April 2010 )

0 comments:

Mau Untung Ikuti Jejak Kami

Search This Blog